Rabu, 25 Mei 2016
Senin, 02 Mei 2016
Renungan Eksposisi Kolose 1;28-2;3 (II)
Shalom!!
Sodara-sodara,
bacaan ini adalah surat yang ditulis Rasul Paulus dan dikirimkan kepada jemaat
di Kolose dengan tujuan agar jemaat di kolose semakin kuat dalam percaya /
beriman pada Yesus Kristus.
Ilustrasi
:
Apa yang anda dapat bayangkan kepada seorang petani yang bekerja untuk
menghidupi keluarganya setiap hari? Pada musim kemarau ia akan dengan susah
payah mengolah akan kebunnya, keringat, lelah tidak akan dihiraukannya bahkan
makanpun apa adanya tetapi ketika tiba hasil panen ia akan bersukacita karena
hasil panen yang ia peroleh. Firman Tuhan ini juga menggambarkan, bagaimana
kita melayani Tuhan maka kitapun mengalami hal demikian diamana menderita
ketika melayani Tuhan seperti yang dialami oleh Rasul Paulus dan Sukacita
setelah penderitaan.
Latar
Belakang
Rasul Palus kita
ketahui bahwa ia pada awalnya adalah seorang pengejar umat Kristen untuk
membunuh/membinasakan yang percaya kepada Tuhan namun ditangkap dan percaya
kepada Tuhan serta menjadi pelayan Tuhan. Ia mengalami beberapa tekanan saat
menerima Kristus dan memberitakan kebenaran Tuhan yaitu
11.
Umat
Tuhan saat itu tidak yakin bahwa Paulus akan seperti itu
22.
Paulus
dikejar oleh sesama teman yang dulu menganiaya Tuhanuntuk membunuhnya
Ini
dua hal yang membuat Paulus berusaha meyakinkan umat Tuhan bahwa ia ditangkap
Tuhan dan sekarang melayani Tuhan dilain sisi ia pun harus berusaha sembunyii
dari teman-teman dulunya untuk terhindar dari rencana untuk membinasakan dia
karena telah beralih kerja dan percaya kepada Tuhan.
Nah,
sodara-sodara mari kita liat tentang kolose!!!!
Agaknya
jemaat Kolose telah didirikan sebagai akibat tiga tahun pelayanan yang luar
biasa dari Paulus di Efesus (#/TB Kis 20:31*). Pengaruh pelayanannya begitu
luar biasa dan luas jangkauannya sehingga "semua penduduk Asia mendengar
firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani" (#/TB Kis 19:10*).
Walaupun Paulus sendiri mungkin tidak pernah mengunjungi Kolose (#/TB Kol
2:1*), ia telah memelihara hubungannya dengan gereja itu melalui Epafras,
seorang yang bertobat di bawah pelayanannya dan rekan kerjanya dari Kolose
(#/TB Kol 1:7; 4:12*). Sodara-sodara ternyata
alasan untuk menulis surat ini adalah munculnya ajaran palsu yang
mengancam masa depan rohani jemaat Kolose (#/TB Kol 2:8*). Ketika Epafras,
seorang pemimpin dalam gereja Kolose dan boleh jadi pendirinya, mengadakan
perjalanan untuk mengunjungi Paulus dan memberitahukan tentang situasi di
Kolose (#/TB Kol 1:8; 4:12*), Paulus menanggapinya dengan menulis surat
ini. Pada waktu itu ia berada dalam
tahanan (#/TB Kol 4:3,10,18*), mungkin
sekali di Roma (#/TB Kis 28:16-31*) sambil menantikan naik bandingnya kepada
Kaisar (#/TB Kis 25:11-12*). Rekan Paulus, Tikhikus sendiri membawa surat ini
ke Kolose atas nama Paulus (#/TB Kol 4:7*).
Sifat
yang tepat dari ajaran palsu yang terdapat di Kolose ini tidak diuraikan dengan
jelas dalam surat ini. Dalam
bagian Firman Tuhan ini saya bagi dalam dua bagian yaitu pada yaitu bagian ayat
1:28-2:1 yang saya beri poin kecil penderitaan dalam melayani dan bagian yang
kedua yaitu dari ayat 2:2-3 yang saya beri poin hasil melayani Tuhan
Sodara-sodara…pada ayat 1:28 menceritkan kepada kita bahwa Rasul Paulus berusaha untuk mengajarkan hikmat untuk memimpin tiap-tiap orang kepada pengenalan kepada Kristus secara sempurna (tidak becacat, tidak beraib). Mereka menerima Kristus sebagai Juruselamatnya melalui pekabaran injil yang telah dilakukan oleh Rasul Paulus di Efesus yang diinjili oleh Epafras. Teman-teman perhatikan bahwa ada usaha dan pergumulan luar biasa yang dilakukan oleh rasul paulus untuk memimpin tiap-tiap orang menuju pada kesempurnaan (tanpa cela/memiliki keselamatan)dalam Kristus. Mengapa Rasul Paulus mengusahakan hal ini? Alasan untuk menulis surat ini adalah munculnya ajaran palsu yang mengancam masa depan rohani jemaat Kolose. Sodara-sodara kalau kita baca dan pahami ayat 29 dari pasal 1 ini merupakan perasaan hati yang diungkapkan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose, perhatikan bahwa ia Rasul paulus mengoptimalkan semua kemampuan tapi dalam tanda kutip mengandalkan kuasa Tuhan. Bayangkan kalau semua yang Rasul Paulus lakukan adalah dengan kekuatannya sendiri tentunya ia tidak bisa berbuat apa2 kepada jemaat di Kolose tapi karena ada kuasa Tuhan yang bekerja dalam diri Rasul Paulus. Ada kekuatan yang trus diberikan oleh Tuhan untuk terus bergumul.
Firman
Tuhan ini mengingatkan saya pada waktu ketika saya mengikuti PERKANTAS, dimana
saya ingat bahwa ketika kami diminta untuk memimpin seseorang pada Kristus/memPI.
Itu kami lakukan ketika KTB dan pada bagian PA buku MHB tentang menceritakan Kabar
baik kami diberi tugas untuk memPI orang lain untuk menerima Kristus. Beberapa
langkah praktis seperti
11. Menjadi
kawannya
Kita
membutuhkan cukup banyak waktu agar menjadi sahabatnya, mengetahui kesukaannya
dan beberapa hal lain yang menjadi kesukaannya. Semua itu dilakukan dengan
tulus bukan semata-mata untuk memenangkan jiwanya.
22. Mendoakan
Dia
Ini
dilakukan harus dilakukan dengan teratur, konkrit dan tekun tiap-tiap hari.
Berdoa berbulan-bulan itu tidak mudah, ini bukti kasih kita kepada Tuhan dan
orang itu..
33. Beri
contoh Hidup yang baik
Memberi
teladan dalam hidup kita dengan rendah hati
4. Beri
kesempatan mendengar ajaran Kristen
Mengajaknya
ke gereja dan menguraikan Firman Tuhan secara sistematis dan teratur
Sodara-sodara hal ini pun
dilakukan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di kolose, walapun mereka sudah
percaya kepada Tuhan Yesus namun Rasul Paulus tetap mengirimkan surat kepada
mereka di kolose, Laodikia dan sekitarnya. Hal ini dilakukan oleh Rasul Paulus
kepada mereka melalui pergumulan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa Tuhan
kepada Rasul Paulus karena .
Pada ayat yang pertama dari
kolose 2:1 tetap menegaskan kepada mereka dan kita bahwa perjuangan pelayanan
yang dilakukan oleh Rasul Paulus sangat berat.
Aplikasi : dari bagian Pertama Firman Tuhan ini dapat kita belajar yaitu ketika kita bersedia untuk melayani Tuhan berarti kita siap dengan beberapa konsekuensi yang kita harus alami yaitu menderita seperti Rasul Paulus yang dipenjara karena menyampaikan nama Tuhan, bahkan di dalam keadaan sangat-sangat tidak menyenangkan yaitu berada dalam penjara ia tetap melayani Tuhan dimana ia mengirimkan surat yang berupa nasihat-nasihat/penguatan kepada jemaan di Kolose yang sudah percaya agar tetap kuat dalam iman percaya kepada Tuhan. Ini berarti di dalam susah Tuhan tetap ada untuk menguatkan kita jadi tetaplah bersabar dan memohon kepadaNya. Contoh konkrit untuk kita dalam melayani Tuhan menurutku dimulai dari diri sendiri, nah kira2 ketika ketika memiliki banyaknya pekerjaan yang dikerjakan, cape/lelah bahkan pekerjaan itu menuntut kita hingga bekerja sampai pagi hari misalnya. Apakah kita tetap berkomitmen untuk melakukan hal-hal yang telah menjadi komitmen seperti saat teduh, baca alkitab tepat pada waktunya, tidak berkompromi dengan hal-hal duniawi ataukah kita malah mengatakan ahhhh tidur sedikit dulu bangun baru saat teduh…dan beberapa komitmen penting lainnya ataukah kita yang sering kita abaikan dalam hidup kita.
Sodara-sodara pada bagian kedua saya bagi dari pasal Kolose 2:2-3 saya memberinya poin/ide dari bagian ini yaitu hasil dari apa yang Rasul Paulus lakukan yaitu melayani. Rasul Paulus mengatakan bahwa apabila jemaat di kolose mampu meneladani Rasul Paulus yaitu tetap bersabar melayani Tuhan, tidak goyah iman oleh ajaran-ajaran palsu dan bersatu dan tetap bersukacita di dalam Tuhan maka mereka akan memperoleh kekayaan/harta keyakinan pengertian/iman serta mengenal rahasia Allah yaitu rencana keselamatan dunia yang baru disingkapkan dengan kedatangan Yesus Kristus. Dalam pemberitaan Injil rahasia itu dinyatakan oleh Roh Kudus (mis. #/TB Rom 16:25; Kol 1:26-27*). [Kamus Browning] Atau misteri, yaitu sesuatu yang tersembunyi, yang akan dinyatakan (seperti dalam #/TB Dan 2:29-30*). Dalam *pengajaran Yesus *perumpamaan itu menyatakan rahasia Kerajaan kepada orang-orang yang percaya; tetapi perumpamaan itu hanya teka-teki bagi mereka yang di luar (Mrl. #/TB Dan 4:11*). Dalam surat-surat Paulus, ‘misteri yang dinyatakan sekarang’ adalah berita baik dari Kristus (#/TB Kol 2:2*) kepada bangsa *bukan Yahudi (#/TB Ef 3:8-9*)
Aplikasi :
pada bagian kedua ini kita dapat belajar bahwa ketika kita sanggup melakukan kehendak Tuhan yaitu melayani Tuhan dalam penderitaan seperti Paulus, imanilah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Mari kita lihat bahwa akhir dari pergumulan Rasul paulus yaitu sukacita itu untuk Tuhan dan ingat bahwa ketika kita mampu melayani Tuhan dengan seluruh kemampuan hidup kita dengan memohon pimpinan Tuhan maka maka ada kekayaan dan keyakinan pengertian, mengenal rahisia Allah yaitu rencana keselamatan, bukan saja mengenal rahasia itu tetapi kita telah mendapat bagian dari keselamatan ini.
Kenapa demikian sodara2? Karena di dalam Tuhan tersembunyi segala hikmat dan pengetahuan, hikmat dan pengetahuan tentang apa sodara2? Hikmat dan pengetahuan tentang apa sodara-sodara? Tentang Allah itu sendiri, yaitu keselamatan yang disediakan kepada kita yang percaya. berarti diluar Tuhan tidak ada hikmat yang bisa kita dapatkan!!!!!!!! Ingatlah amsal bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan dan hikmat.
Aplikasi sederhana untuk kita yaitu : sodara-sodara apakah ketika sudah mengalami suatu kesuksesan berada dalam suatu posisi tertentu, misalnya sebagai kepala dinas, kepala apa saja. Apakah kita mau tetap melakukan hal-hal yang menjadi kehendak Allah? Di suruh mengambil sebuah keputusan untuk hal yang kita pribadi anggap kompromi dengan mempertaruhkan jabatan kita, apakah sodara-sodara dan saya mau berkomitmnen untuk tetap melayani Tuhan lewat semua itu ataukah malah berkompromi.
Kesimpulan :
Dalam bagian Firman ini mau memberikan
penjelasan kepada kita bahwa walaupun kita di dalam penderitaan/ kesusahan
Allah tetap ada untuk member kita kekuatan dan Allah pun selalu ada ketika kita
berada dalam keadaan sukacita. Apa yang dilakukan oleh rasul Paulus adalah
untuk kemuliaan Allah walaupun dalam keadaan menderita dan senang. Ia ingin agar orang lain pun memiliki hidup yang
sempurna di dalam Tuhan.
Minggu, 01 Mei 2016
MAXIMUM LIFE WITH PLANNING
Resensi Buku : MAXIMUM LIFE WITH PLANNING
Dalam
kehidupan kita perencanaan (planning) merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk mencapai hidup yang maksimal. Persiapan adalah hal penting dalam proses
kehidupan, sebab dalam persiapan kita dituntut menjadi seorang yang rajin,
tekun dan tegar bahkan kuat menghadapi kesulitan-kesulitan yang ditemui. Jadi
intinya kalau kita gagal untuk mempersiapkan maka kita sedang mempersiapkan
untuk gagal, oleh karena itu persiapkanlah diri anda dimulai dari hal-hal
sederhana. Berbicara
mengenai perencanaan,
kita juga akan berbicara mengenai waktu. Ada tiga cara orang dunia memandang
waktu yaitu, (a) waktu
itu melingkar,
artinya suatu saat manusia pasti mati dan kemudian reinkarnasi, (b) waktu adalah uang, artinya waktu sangat
berharga dilatar belakangi jiwa
materilisme, dan (c) waktu
adalah kesempatan, artinya setiap kesempatan harus dikejar untuk
memperoleh sesuatu. Berbeda dengan persepsi Kristen yaitu waktu yang kita punya
terbatas. Oleh karena itu seharusnya dalam melakukan sesuatu kita harus
memandang waktu sebagai suatu aset yang
berguna bagi perencanaan, selalu
menetapkan sasaran yang akan dicapai, melihat posisi dasar sebagai patokan,
melihat factor-faktor internal dan eksternal, serta menyusun strategi untuk
mencapai sasaran dengan waktu terbatas.
Untuk mencapai hidup yang maksimal kita
dapat belajar dari Alkitab tentang penciptaan yaitu sebelum menciptakan manusia
Allah terlebih dahulu menciptakan langit
dan bumi dengan segala isinya. Ini memberitahu kita bahwa Allah adalah
perencana jenius dan kreatif. Beberapa hal yang dapat kita pelajari dari proses
penciptaan ini yaitu : Dalam hidup miliki tujuan agar pengerjaannya teratur,
punyai jadwal agar hasil yang didapat
maksimal, lakukan persiapan ganda, persiapan regenerasi, libatkan estetika,
jadilah kreatif, ambil waktu untuk istirahat, minta Allah memberkati,sertai
pekerjaan kita, cari penolong, dan bekerja dengan kesungguhan hati. Dalam kehidupan kita
harus bekerja dengan sungguh-sungguh. Pertama-tama kita harus melihat keadaan
kita, apa yang sudah kita capai dan apalagi yang harus kita capai bersama
Tuhan. Miliki visi untuk diri kita untuk masa depan kita, masa depan keluarga
kita, masa depan pelayanan kita dan segala hal yang akan kita capai di dalam Tuhan. Hal ini dimulai dari
bakat apa yang kita punya, kemampuan apa yang kita punya dan karunia apa yang
kita punya.
Hal lain untuk mencapai hidup yang maksimal adalah membuat
perencanaan di dalam perencanaan dan melakukan perencanaan itu dengan kemauan
bekerja keras, tidak pernah menyerah dan bekerja dengan optimal. Hal lain agar
maksimal yaitu jadilah orang yang cepat dalam beberapa area dalam hidup dan
sebelum melangkah persiapkanlah hal-hal yang mendukung keoptimalan pekerjaan
dengan keinginan yang kuat. Buku ini sangat membantu setiap
orang yang punya motivasi untuk mengembangkan hidupnya secara optimal, beberapa
contoh sederhana yang disajikan akan sangat menolong setiap pribadi yang mau
mencoba memaksimalkan kehidupannya melalui perencaan-perencanaan yang sederhana
dan matang. Memaksimalkan hidup juga dituntut oleh Tuhan dalam menjalani
kehidupan pelayanan kita, dalam buku ini kita mungkin dapat mencontohi hal-hal
sederhana yang diceritakan agar hidup rohani kita menjadi maksimal dalam Tuhan.
Referensi :
JUDUL : MAXIMUM LIFE WITH PLANNING
PENULIS : ANTON SISWANTO
PENERJEMAH : -
PENERBIT : Pionir Jaya
CETAKAN : ke-1
TEBAL : 180 Halaman
Langganan:
Postingan (Atom)